Sabtu, 15 November 2008

ALAM SEMESTA

Ketika manusia dilahirkan ke dunia ini, sebagian besar dilahirkan dalam keadaan menangis. Hal ini diperkirakan karena keterkejutan sang bayi yang harus terjun ke alam yang berbeda dari sebelumnya, baik keadaan maupun ukurannya. Dari sejak itulah kita mulai mengenal alam ini. Sejak dilahirkan, yang pertama diketahuinya adalah tempat dimana ia hidup, yang disebut bumi. Sedemikian besarnya bumi sampai-sampai kita tidak mengetahui luasnya.

Sejauh-jauhnya kita berjalan yang kita temui akhirnya hanyalah lautan. Selama perjalanan, dilangit akan tampak benda bercahaya yang memancarkan cahayanya dengan sangat terang. Benda tersebut bergeser secara perlahan dari timur ke barat dan akhirnya menghilang dan muncul kembali keesokan harinya. Benda tersebut adalah matahari. Secara kasat mata, seolah-olah matahari dan benda-benda langit lainnyalah yang bergerak mengelilingi bumi. Pandangan yang demikian ini dianut oleh orang-orang ketika jaman Yunani. Mereka percaya bahwa bumi merupakan pusat dari alam semesta ini. Padangan seperti ini disebut pandangan geosentris. Seiring dengan perkembangan pengetahuan dan teknologi pada abad pertengahan yang dipelopori Copernicus, pandangan tersebut berubah menjadi heliosentris yang beranggapan bahwa mataharilah yang merupakan pusat dari peredaran bumi dan planet lainnya.

Setelah matahari terbenam terlihat bertaburan benda-benda kecil berkerlap-kerlip dilangit yang disebut bintang. Selain itu ada benda yang bersinar lembut yang berangsur-angsur membesar dan sesudah bulat penuh, berangsur-angsur mengecil lagi. Inilah yang disebut dengan bulan. Ilmu pengetahuan tentang matahari, bulan, bintang disebut Astronomi.

Dari sejak lahir sampai sekarang, seberapa jauh kita dapat mengenal alam semesta ini dengan baik? Untuk itulah kita akan mempelajarinya.

A. Gambaran Tentang Luasnya alam semesta

Untuk mengetahui seberapa besar dan seberapa luas alam semesta ini, kita coba pelajari dari peng analogian. Jika kita menganalogikan bumi sebagai kelereng, maka matahari adalah sebuah bola yang ukurannya dua kali lebih besar dari bola sepak. Untuk menirukan keadaan sebenarnya letakan kelereng itu sejauh 280 meter dari bola matahari, sedangkan benda-benda lain ditempatkan berkilo-kilometer jauhnya sebagai bintang. Sekarang, jawab pertanyaan berikut ini:

Dimana kota tempat tinggalmu berada?

· Bumi ini ada 5 benua loh, benua yang mana? Amerika, Eropa, Asia, Australia atau Afrika?

· Negaranya, negara apa? Ada ratusan negara soalnya.

· Dipulau mana? Kalau negaranya negara kepulauan.

· Propinsinya apa? Atau negara bagian mana? Satu negara kan terdiri dari beberapa propinsi atau negara bagian.

· Kotanya, kota apa? Ada beberapa kota, kan di propinsimu?

· Kampungnya? Kampung apa.

· Eh, Rumahnya yang sebelah mana?

Dengan seperti ini kita dapat membayangkan betapa luasnya tata surya kita.

Tunggu dulu, kita belum membandingkannya dengan galaksi Bima Sakti, tempat tata surya kita berada. Perlu kamu bayangkan, di dalam galaksi Bima Sakti itu ada sekitar 250 miliar bintang yang mirip dengan matahari dan sistem tata surya kita. Tata surya kita berada di salah satu lengan galaksi Bima Sakti.

Ups, sebentar! Bima Sakti mempunyai teman-teman loh, dan Bima Sakti tergolong galaksi yang berkuran kecil dibanding teman-temannya yang lain. Di alam semesta ini kurang lebih terdapat sekitar 300 miliar galaksi. Subhanallah ......

Jarak yang sedemikian lebar antara benda-benda angkasa di jagat raya ini saja sudah cukup untuk menunjukkan kehebatan tiada tara dari kepiawaian Allah dalam penciptaan, fakta bahwa Dia tidak punya sekutu dalam mencipta, dan bahwa Dialah yang Mahakuasa. Allah menyerukan manusia agar memikirkan kenyataan-kenyataan ini :

Apakah kamu yang lebih sulit penciptaannya ataukah langit? Allah telah membinanya, Dia meninggikan bangunannya lalu menyempurnakan nya” (QS. An Naazi’aat, 79:27-28)

Kenapa Tuhan menciptakan alam semesta ini?

Tuhan menciptakan alam semesta beserta seluk-beluknya yang rinci dan tak terhitung jumlahnya, tidak lain adalah agar manusia dapat memahami kekuasaan-Nya yang tak terbatas. Dalam Al Quran, Allah berfirman :

“…agar kamu mengetahui bahwasanya Allah Mahakuasa atas segala sesuatu, dan sesunguhnya Allah, ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu.” (QS. Ath Thalaaq, 65:12).

Untuk itu, mari kita coba mulai mengenali dan memahaminya. Dengan mempelajari proses terbentuk- nya alam semesta ini.

B. Proses Terbentuknya Alam Semesta

Pernahkah kita sekali-kali memikirkan bagaimana alam semesta ini terbentuk?

Sebelum kita melangkah lebih lanjut, kita definisikan terlebih dahulu bahwa alam semesta merupakan ruang angkasa dan benda-benda langit yang ada didalamnya.

Bertahun-tahun yang lalu, manusia sebagai makhluk Tuhan yang berakal budi selalu tergoda oleh rasa ingin tahunya untuk mencari penjelasan mengenai proses terbentuknya alam semesta ini, kemana akan menuju, bagaimana hukum-hukum yang menjaga tatanan alam semesta ini sehingga tetap berjalan, serta makna-makna apa yang terkandung didalamnya.

Selama ratusan tahun, banyak para ilmuwan yang melakukan penelitian dan pengumpulan data mengenai hal ini. Melalui data-data yang diperoleh dari beraneka ragam cahaya benda-benda langit yang sampai di bumi, muncullah beragam teori yang mengungkapkan terbentuknya alam semesta.

Teori-teori tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok besar yang saling bertolakbelakang :

├ Teori keadaan tetap (Steady-state theory)

└ Teori ledakan besar (Big-Bang Theory)

Mari kita pelajari satu per-satu!

1. Teori keadaan tetap (Steady-State Theory)

Orang-orang yang memegang teguh teori ini beranggapan bahwa alam semesta itu sudah tercipta (ada) sebelumnya dimanapun dan bilamanapun akan selalu sama, walaupun galaksi-galaksi saling bergerak menjauh satu sama lain.

Teori ini berpendapat bahwa alam semesta tidak bermula (tidak ada proses penciptaanya) atau tanpa awal dan akhir. Teori ini beranggapan bahwa alam semesta itu tak terhingga besarnya dan tak terhingga tuanya.

Teori ini didukung fakta bahwa galaksi baru mempunyai jumlah yang sebanding dengan galaksi lama. Paham ini lebih dikenal dengan paham materialis yang cenderung tidak mengenal adanya Sang Pencipta yang dikembangkan oleh Karl Mark. Paham ini berkembang pesat sekitar abad ke-19. Oleh para pengikutnya paham ini dijadikan sebagai landasan paham atheis mereka.

Namun ilmu pengetahuan dan teknologi pada abad ke-20 telah meruntuhkan paham dan pendapat mereka mengenai penciptaan alam semesta. Bahwa alam semesta tidaklah tetap seperti anggapan kaum materialis. Berbagai pengamatan dan perhitungan telah menunjukkan bahwa alam semesta memiliki permulaan yang berasal dari suatu ledakan raksasa dan alam semesta ini terus mengembang yang selanjutnya dikenal dengan teori big-bang.

2. Teori ledakan besar (Big-Bang Theory)

Teori ini beranggapan bahwa alam semesta itu ada mulanya. Bertitik tolak dari adanya suatu massa yang sangat besar dan mempunyai berat jenis yang sangat besar pula yang kemudian meledak dengan hebat karena terjadi reaksi inti.

Massa tersebut terserak, masing-masing serakan massa tersebut menjauhi pusat ledakan dan setelah berjuta-juta tahun, massa-massa yang terserak tersebut membentuk kelompok-kelompok galaksi yang kita kenal sekarang. Kelompok-kelompok galaksi ini terus bergerak menjauhi titik pusatnya.

Teori ini didukung oleh hasil pengamatan para ilmuwan yang menunjukkan bahwa galaksi-galaksi tersebut memang bergerak menjauhi titik pusat yang sama.

Adanya spektrum warna merah yang dipancarkan kelompok bintang yang menunjukkan bahwa gugusan bintang tersebut bergerak menjauh titik pusatnya.

Berdasarkan hukum fisika, kita ketahui bahwa benda yang memancarkan spektrum warna ungu merupakan benda yang bergerak mendekat, sedangkan benda yang memancarkan cahaya merah adalah benda tersebut bergerak menjauh. Penelitian ini dilakukan oleh Hubble

Teori banyak dianut oleh para ilmuwan abad ke-20. Teori ini dapat dianalogikan sebagai balon yang dipermukaannya terdapat beragam titik.

Jika ditiup balon tersebut akan mengembang dan kedudukan masing-masing titik tersebut akan saling menjauh (kita ibaratkan titik-titk tersebut sebagai kumpulan galaksi). Jika kita berpikir secara terbalik, udara yang berada dalam balon mengembang tersebut dibuang maka balon akan menyusut dan akhirnya berasal dari suatu titik yang sama.

Titik tunggal yang memiliki kepadatan tak berhingga, dengan demikian materi asal mula alam semesta ini harus memiliki volume nol. Volume nol ini digunakan dalam ilmu pengetahuan untuk memudahkan pemahaman kita dalam menyatakan bahwa titik tersebut berasal dari suatu ketiadaan.

Ini mengandung arti bahwa alam semesta ini terbentuk dari suatu ketiadaan dan hanya tuhanlah yang memunculkan ketiadaan tersebut melalui proses-prosesnya.

Hal ini baru ditemukan para ilmuwan melalui pengetahuan fisika moderen-nya pada abad ke-20. Padahal jauh sebelumnya yaitu 14 abad yang lampau Alloh telah berfirman dalam Al-Qur'an surat Al-an’am : 101, “Dialah Pencipta Langit Dan Bumi”.

Teori big-bang ini sebenarnya telah diungkapkan 14 abad tahun dalam Al-Qur'an surat Al-Anbiyaa : 30:

Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwasannya pada langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian kami pisahkan antara keduanya.”

Meskipun pada ilmuan abad ke-20 belum mengetahui secara pasti mengenai teori pengembangan alam semesta ini. Namun, Alloh telah berfirman dalam Al-Qur'an surat Adz-Dzariyat:47:

Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan Kami dan sesungguhnya Kami benar-benar meluaskannya.”

Pemuaian

Pengertian Pemuaian

Pemuaian adalah bertambahnya ukuran suatu benda karena pengaruh perubahan suhu atau bertambahnya ukuran suatu benda karena menerima kalor.

Pemuaian terjadi pada 3 zat yaitu pemuaian pada zat padat, pada zat cair, dan pada zat gas.

Pemuaian pada zat gas ada 3 jenis yaitu pemuaian panjang (untuk satu demensi), pemuaian luas (dua dimensi) dan pemuaian volume (untuk tiga dimensi). Sedangkan pada zat cair dan zat gas hanya terjadi pemuaian volume saja, khusus pada zat gas biasanya diambil nilai koofisien muai volumenya sama dengan 1/273.


Contoh2 kerugian akibat pemuaian dalam kehidupan sehari - hari :
1.Piston kendaraan akan macet bila tidak ada jarak yg sesuai antara piston dan cylinder.
2.Rel kereta akan melengkung bila tidak ada jarak antar sambungan rel.
3.Jalan layang akan retak bila tidak ada jarak antar sambungan jalan.
4.Kaca akan pecah bila tidak ada jarak antar frame dan kaca.
5.Pintu / jendela akan macet bila tidak ada jarak antar kusen dan pintu/jendela.
6.Bearing akan macet bila tidak ada pendinginan.
7.Kabel udara akan terlalu kebawah bila tidak tepat dalam pemasangananya.
8.Pemuaian Gas : Korek api gas atau aerosol (tabung spray) akan pecah bila gas didalamnya memuai akibat kepanasan (oleh karena itu dianjurkan agar tidak menyimpan korek api gas atau aerosol didalam mobil).


Pemuaian panjang

adalah bertambahnya ukuran panjang suatu benda karena menerima kalor. Pada pemuaian panjang nilai lebar dan tebal sangat kecil dibandingkan dengan nilai panjang benda tersebut. Sehingga lebar dan tebal dianggap tidak ada. Contoh benda yang hanya mengalami pemuaian panjang saja adalah kawat kecil yang panjang sekali.

Pemuaian panjang suatu benda dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu panjang awal benda, koefisien muai panjang dan besar perubahan suhu. Koefisien muai panjang suatu benda sendiri dipengaruhi oleh jenis benda atau jenis bahan.

Secara matematis persamaan yang digunakan untuk menentukan pertambahan panjang benda setelah dipanaskan pada suhu tertentu adalah

Rumus pertambahan panjang


Bila ingin menentukan panjang akhir setelah pemanasan maka digunakan persamaan sebagai berikut :

Rumus panjang akhir

Yang perlu diperhatikan adalah didala rumus tersebut banyak sekali menggunakan lambang sehingga menyulitkan dalam menghapal. Disarankan untuk sering menggunakan rumus tersebut dalam mengerjakan soal dan tidak perlu dihapal.


Pemuaian luas

adalah pertambahan ukuran luas suatu benda karena menerima kalor. Pemuaian luas terjadi pada benda yang mempunyai ukuran panjang dan lebar, sedangkan tebalnya sangat kecil dan dianggap tidak ada. Contoh benda yang mempunyai pemuaian luas adalah lempeng besi yang lebar sekali dan tipis.

Seperti halnya pada pemuian luas faktor yang mempengaruhi pemuaian luas adalah luas awal, koefisien muai luas, dan perubahan suhu. Karena sebenarnya pemuaian luas itu merupakan pemuian panjang yang ditinjau dari dua dimensi maka koefisien muai luas besarnya sama dengan 2 kali koefisien muai panjang. Pada perguruan tinggi nanti akan dibahas bagaimana perumusan sehingga diperoleh bahwa koefisien muai luas sama dengan 2 kali koefisien muai panjang.


Untuk menentukan pertambahan luas dan volume akhir digunakan persamaan sebagai berikut :

Rumus pemuaian luas


Pemuaian volume

adalah pertambahan ukuran volume suatu benda karena menerima kalor. Pemuaian volume terjadi benda yang mempunyai ukuran panjang, lebar dan tebal. Contoh benda yang mempunyai pemuaian volume adalah kubus, air dan udara. Volume merupakan bentuk lain dari panjang dalam 3 dimensi karena itu untuk menentukan koefisien muai volume sama dengan 3 kali koefisien muai panjang. Sebagaimana yang telah dijelskan diatas bahwa khusus gas koefisien muai volumenya sama dengan 1/273

Persamaan yang digunakan untuk menentukan pertambahan volume dan volume akhir suatu benda tidak jauh beda pada perumusan sebelum. Hanya saja beda pada lambangnya saja. Perumusannya adalah

Rumus pemuaian volume

Sabtu, 08 November 2008

Unsur, Senyawa dan Campuran

Unsur

Bijih uranium
!Artikel utama untuk bagian ini adalah: Unsur kimia

Unsur adalah sekelompok atom yang memiliki jumlah proton yang sama pada intinya. Jumlah ini disebut sebagai nomor atom unsur. Sebagai contoh, semua atom yang memiliki 6 proton pada intinya adalah atom dari unsur kimia karbon, dan semua atom yang memiliki 92 proton pada intinya adalah atom unsur uranium.

Tampilan unsur-unsur yang paling pas adalah dalam tabel periodik, yang mengelompokkan unsur-unsur berdasarkan kemiripan sifat kimianya. Daftar unsur berdasarkan nama, lambang, dan nomor atom juga tersedia.

Senyawa

!Artikel utama untuk bagian ini adalah: Senyawa kimia

Senyawa merupakan suatu zat yang dibentuk oleh dua atau lebih unsur dengan perbandingan tetap yang menentukan susunannya. Sebagia contoh, air merupakan senyawa yang mengandung hidrogen dan oksigen dengan perbandingan dua terhadap satu. Senyawa dibentuk dan diuraikan oleh reaksi kimia.

Asam

Langsung ke: navigasi, cari
Untuk nama buah atau pohon, lihat: Asam (tumbuhan), sedangkan untuk negara bagian di India, lihat: Assam.

Asam (yang sering diwakili dengan rumus umum HA) secara umum merupakan senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan larutan dengan pH lebih kecil dari 7. Dalam definisi modern, asam adalah suatu zat yang dapat memberi proton (ion H+) kepada zat lain (yang disebut basa), atau dapat menerima pasangan elektron bebas dari suatu basa. Suatu asam bereaksi dengan suatu basa dalam reaksi penetralan untuk membentuk garam. Contoh asam adalah asam asetat (ditemukan dalam cuka) dan asam sulfat (digunakan dalam baterai atau aki mobil). Asam umumnya berasa masam; walaupun demikian, mencicipi rasa asam, terutama asam pekat, dapat berbahaya dan tidak dianjurkan.

Wujud zat

!Artikel utama untuk bagian ini adalah: Fase zat

Fase adalah kumpulan keadaan sebuah sistem fisik makroskopis yang relatif serbasama baik itu komposisi kimianya maupun sifat-sifat fisikanya (misalnya masa jenis, struktur kristal, indeks refraksi, dan lain sebagainya). Contoh keadaan fase yang kita kenal adalah padatan, cair, dan gas. Keadaan fase yang lain yang misalnya plasma, kondensasi Bose-Einstein, dan kondensasi Fermion. Keadaan fase dari material magnetik adalah paramagnetik, feromagnetik dan diamagnetik

Jumat, 07 November 2008

Jaringan Komputer

Jaringan komputer adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer dan perangkat jaringan lainnya yang bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan yang sama. Tujuan dari jaringan komputer adalah:

Agar dapat mencapai tujuan yang sama, setiap bagian dari jaringan komputer meminta dan memberikan layanan (service). Pihak yang meminta layanan disebut klien (client) dan yang memberikan layanan disebut pelayan (server). Arsitektur ini disebut dengan sistem client-server, dan digunakan pada hampir seluruh aplikasi jaringan komputer.

Klasifikasi Berdasarkan skala :

  • Local Area Network (LAN)
  • Metropolitant Area Network (MAN)
  • Wide Area Network (WAN)

Berdasarkan fungsi : Pada dasarnya setiap jaringan komputer ada yang berfungsi sebagai client dan juga server. Tetapi ada jaringan yang memiliki komputer yang khusus didedikasikan sebagai server sedangkan yang lain sebagai client. Ada juga yang tidak memiliki komputer yang khusus berfungsi sebagai server saja. Karena itu berdasarkan fungsinya maka ada dua jenis jaringan komputer:

  • Client-server

Yaitu jaringan komputer dengan komputer yang didedikasikan khusus sebagai server. Sebuah service/layanan bisa diberikan oleh sebuah komputer atau lebih. Contohnya adalah sebuah domain seperti www.detik.com yang dilayani oleh banyak komputer web server. Atau bisa juga banyak service/layanan yang diberikan oleh satu komputer. Contohnya adalah server jtk.polban.ac.id yang merupakan satu komputer dengan multi service yaitu mail server, web server, file server, database server dan lainnya.

  • Peer-to-peer

Yaitu jaringan komputer dimana setiap host dapat menjadi server dan juga menjadi client secara bersamaan. Contohnya dalam file sharing antar komputer di Jaringan Windows Network Neighbourhood ada 5 komputer (kita beri nama A,B,C,D dan E) yang memberi hak akses terhadap file yang dimilikinya. Pada satu saat A mengakses file share dari B bernama data_nilai.xls dan juga memberi akses file soal_uas.doc kepada C. Saat A mengakses file dari B maka A berfungsi sebagai client dan saat A memberi akses file kepada C maka A berfungsi sebagai server. Kedua fungsi itu dilakukan oleh A secara bersamaan maka jaringan seperti ini dinamakan peer to peer.

Berdasarkan topologi jaringan: Berdasarkan [topologi jaringan], jaringan komputer dapat dibedakan atas:

Kamis, 06 November 2008

Massa Jenis

Massa jenis adalah pengukuran massa setiap satuan volume benda. Semakin tinggi massa jenis suatu benda, maka semakin besar pula massa setiap volumenya. Massa jenis rata-rata setiap benda merupakan total massa dibagi dengan total volumenya. Sebuah benda yang memiliki massa jenis lebih tinggi (misalnya besi) akan memiliki volume yang lebih rendah daripada benda bermassa sama yang memiliki massa jenis lebih rendah (misalnya air).

Satuan SI massa jenis adalah kilogram per meter kubik (kg·m-3)

Massa jenis berfungsi untuk menentukan zat. Setiap zat memiliki massa jenis yang berbeda. Dan satu zat berapapun massanya berapapun volumenya akan memiliki massa jenis yang sama.

Isilah sebuah gelas dengan air sebanyak 50 mL dan isilah gelas yang lain dengan minyak 50 mL. Ambil satu gelas lagi! campurkan air dan minyak di dalam gelas tersebut! What happened? Yups, ternyata air berada di bawah dan minyak berada di atas! Cobalah goyangkan gelas tersebut dengan keras! Apakah air akan bercampur dengan minyak? Jawabannya "TIDAK"! Mengapa?

Karena massa jenis air lebih besar daripada massa jenis minyak. Massa jenis air 1 gram/cm3 dan massa jenis minyak 0,8 gram/cm3. Oleh karena itu, berapapun banyaknya minyak yang dicampurkan ke dalam air maka minyak akan tetap di atas.

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa:
1. Massa jenis merupakan ciri khas suatu benda.
2. Zat yang sama memiliki massa jenis yang sama, berapapun volumenya.
3. Zat yang berbeda umumnya memiliki massa jenis yang berbeda pula.

Secara matematis massa jenis dirumuskan:

\rho = \frac{m}{V}

dengan

ρ adalah massa jenis,
m adalah massa,
V adalah volume.

Satuan massa jenis dalam 'CGS [centi-gram-sekon]' adalah: gram per sentimeter kubik (g/cm3).

1 g/cm3=1000 kg/m3

Massa jenis air murni adalah 1 g/cm3 atau sama dengan 1000 kg/m3

Massa Jenis Dalam Kehidupan

Tentu kita pernah melihat, baik secara langsung maupun melalui TV atau koran, kapal, es terapung, dan galangan kapal. Tetapi pernahkah kita berpikir, kalau kapal, es terapung, dan galangan kapal adalah beberapa contoh dari penerapan massa jenis dalam kehidupan. Kalau belum mari kita ikuti uraian berikut.

1. Kapal Besi Terapung

Kamu mungkin pernah naik kapal untuk menyeberang lautan, selat, atau hanya sungai. Konsep dasar yang digunakan oleh ilmuwan dalam membuat kapal ialah konsep massa jeni s. Tetapi menurut tabel 7.1 massa jenis air lebih kecil daripada massa jenis besi. Bagaimana kapal besi bisa terapung?
Jawabannya ada pada udara dengan massa jenis 0,00129 g/cm3 yang jauh lebih ringan dibadingkan dengan air. Pada pembuat kapal membuat lambung kapal kosong yang hanya berisi udara sehingga massa jenis total kapal lebih kecil jika dibandingkan massa jenis air laut. Hasilnya kapal terapung.

2. Es Terapung

Pada saat kamu ingin minum air yang dingin, kamu dapat mengambil air dari lemari es atau memasukkan es (air beku) ke dalam minumanmu. Akan terlihat bahwa es mengapung di ai. Tahukah kamu bahwa massa jenis es lebih ringan 89% dari massa jenis air dingin? Akibatnya 11% dari bongkahan es berada di atas permukaan air dan sisanya tenggelam di bawah permukaan air. Kenyataan tersebut membuat gunung es yang mengapung di laut sangat membahayakan, khususnya untuk kapal-kapal yang sedang berlayar. Hal ini telah terbukti pada kecelakaan bersejarah yang terjadi pada kapal penumpang Titanic pada tahun 1912. Kapal yang “tidak bisa tenggelam” itu tenggelam di laut Atlantik Utara setelah menabrak sebuah gunung es.

3. Galangan Kapal

Gambar 7.4 Galangan kapal yang digunakan untuk memperbaiki kapalPrinsip kerja galangan kapal serupa dengan kapal, tetapi dapat ditenggelamkan dan dimunculkan. Galangan kapal dapat diisi penuh dengan dengan air laut atau dikosongkan. Kapal yang akan diperbaiki dimasukkan ke dalam galangan. Kemudian, berkuranglah air, ini mengakibatkan yang ada dalam galangan hanya udara yang massa jenisnya jauh lebih kecil. Galangan pun akan terangkat. Akhirnya air di sekeliling kapal habis dan kapal dapat diperbaiki.

Rabu, 05 November 2008

Fisika Mengasyikan

Fisika juga berkaitan erat dengan matematika. Teori fisika banyak dinyatakan dalam notasi matematis, dan matematika yang digunakan biasanya lebih rumit daripada matematika yang digunakan dalam bidang sains lainnya. Perbedaan antara fisika dan matematika adalah: fisika berkaitan dengan pemerian dunia material, sedangkan matematika berkaitan dengan pola-pola abstrak yang tak selalu berhubungan dengan dunia material. Namun, perbedaan ini tidak selalu tampak jelas. Ada wilayah luas penelitan yang beririsan antara fisika dan matematika, yakni fisika matematis, yang mengembangkan struktur matematis bagi teori-teori fisika.

Teori fisika utama

Meskipun fisika membahas beraneka ragam sistem, ada beberapa teori yang digunakan secara keseluruhan dalam fisika, bukan di satu bidang saja. Setiap teori ini diyakini benar adanya, dalam wilayah kesahihan tertentu. Contohnya, teori mekanika klasik dapat menjelaskan pergerakan benda dengan tepat, asalkan benda ini lebih besar daripada atom dan bergerak dengan kecepatan jauh lebih lambat daripada kecepatan cahaya. Teori-teori ini masih terus diteliti; contohnya, aspek mengagumkan dari mekanika klasik yang dikenal sebagai teori chaos ditemukan pada abad kedua puluh, tiga abad setelah dirumuskan oleh Isaac Newton. Namun, hanya sedikit fisikawan yang menganggap teori-teori dasar ini menyimpang. Oleh karena itu, teori-teori tersebut digunakan sebagai dasar penelitian menuju topik yang lebih khusus, dan semua pelaku fisika, apa pun spesialisasinya, diharapkan memahami teori-teori tersebut.

Bidang utama dalam fisika

Riset dalam fisika dibagi beberapa bidang yang mempelajari aspek yang berbeda dari dunia materi. Fisika benda kondensi, diperkirakan sebagai bidang fisika terbesar, mempelajari properti benda besar, seperti benda padat dan cairan yang kita temui setiap hari, yang berasal dari properti dan interaksi mutual dari atom. Bidang Fisika atomik, molekul, dan optik berhadapan dengan individual atom dan molekul, dan cara mereka menyerap dan mengeluarkan cahaya. Bidang Fisika partikel, juga dikenal sebagai "Fisika energi-tinggi", mempelajari properti partikel super kecil yang jauh lebih kecil dari atom, termasuk partikel dasar yang membentuk benda lainnya. Terakhir, bidang Astrofisika menerapkan hukum fisika untuk menjelaskan fenomena astronomi, berkisar dari matahari dan objek lainnya dalam tata surya ke jagad raya secara keseluruhan.